DR (Ip). Gartono, SH, MH dan H. Firman Sidik Halim, SE
Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota Bogor dari Non Partai Politik (Independen)
Tekad Firman – Gartono
Merevitalisasi Kota Bogor (Bagian 1)
GARTONO CENTER --
Kota Bogor belum pernah memanfaatkan potensinya (vitalitas),
sehingga menjadi kota yang tertib, aman, dan sejahtera. Vitalitas
yang dimaksud adalah posisi kota yang strategis, lingkungan alamnya
yang indah, dan masyarakatnya yang berpikiran terbuka dan maju.
Bahkan vitalitas itu mengalami penurunan,
sebagai akibat pengelolaan kota yang asal-asalan. Alhasil, Kota Bogor
telah menjadi beban bagi penghuninya. Sebagai kandidat Calon Walikota
dan Calon Wakil Walikota Bogor dari unsur non partai politik
(independen) dengan nomor urut 1 (satu) pada bursa Pilwalkot 14
September 2013, Firman – Gartono bertekat merevitalisasi Kota
Bogor. Bagaimana strateginya? Berikut paparan Visi Misinya.
Firman - Gartono dalam acara di KPU Kota Bogor
Pada masa lalu Kota Bogor
adalah kota yang sangat ramah bagi penduduk yang menghuninya.
Keramahan itu terlihat dari potensi (vitalitas) kota yang sejuk
hijau yang memiliki latar belakang gunung Salak, gunung Gede, dan
gunung Pangrango. Kota yang dialiri sungai-sungai besar: Ciliwung dan
Cisadane. Kota yang dipilih oleh para ahli botani dunia sebagai
tempat yang sangat cocok bagi penelitian dan pengembangan tanaman
tropis.
Kebun Raya yang berada di
pusat kota adalah salah satu kebun raya yang memiliki koleksi
tumbuh-tumbuhan tropis terlengkap di seluruh dunia. Kota yang
memiliki pusat penelitian dan pendidikan biologi dan pertanian
terkenal di Indonesia maupun di lingkup internasional. Kota di mana
angin dari laut bertemu angin dari gunung, yang menghasilkan Bogor
dikenal sebagai Kota Hujan. Kota yang pada masa kolonial dikenal
dengan julukan Buitenzorg, karena udara yang sejuk segar dan
lingkungan yang indah, aman, dan tenteram.
Namun Kota Bogor yang
sekarang adalah kota yang tidak berbeda dengan kota-kota lain di
Indonesia. Kota yang padat, bising, dan kota yang tidak ramah lagi
bagi penghuninya. Kota yang pelan tapi pasti menurun kualitas dan
daya dukungnya. Kota dengan fasilitas publik yang semakin terbatas
dan buruk akibat pengelolaan yang asal-asalan. Kota di mana ruang
terbuka semakin sulit untuk dapat dinikmati fungsi dan keindahannya.
Taman-taman kota dan jalur kaki lima yang semakin tidak terawat dan
terokupasi untuk kepentingan lain, menjadi pemandangan yang umum.
Firman - Gartono ( 1 dan 2 dari kanan) bersama Tim Sukses di KPU Kota Bogor
Kota Bogor telah menjadi
beban bagi penghuninya. Akibat jumlah penduduk yang padat dan beban
semakin berat, kota lebih sering macet, fasilitas pendidikan dan
fasilitas kesehatan semakin menurun kualitasnya. Ruang publik yang
semakin terbatas, menjadikan penduduk menjadi lebih mudah marah dan
tertekan. Kota yang tingkat kriminalitasnya semakin mengkhawatirkan
dan mengganggu ketenangan penghuninya. Kota Bogor telah cukup lama
menderita, akibat orientasi dan pengelolaan yang tidak tepat.
Masa depan Kota Bogor
harus diselamatkan. Kota Bogor harus menjadi kota yang paling layak
untuk menjadi tempat tinggal. Kota Bogor harus menjadi kota yang
aman, tertib, dan nyaman untuk hidup dan berusaha. Kota di mana
penduduknya menjadi lebih sehat dan produktif karena lingkungan yang
aman, bersih, tertata rapi, serta dilengkapi fasilitas publik yang
berkualitas dan mencukupi.
Pemerintah telah silih
berganti mengatur dan mengelola Bogor, namun keadaan tidak semakin
baik. Kota Bogor memerlukan pemimpin dan pengelola yang memiliki hati
dan kedekatan mendalam dengan kota ini. Pemimpin yang memiliki
kerinduan untuk melihat Bogor kembali menjadi kota yang aman, tertib,
dan sejahtera.
Kota Bogor juga
membutuhkan pemimpin yang sedari awal turut serta dalam pergumulan
untuk menjadikan Bogor sebagai kota yang diimpikan oleh penghuninya,
yaitu kota yang tidak saja indah dan teratur, tetapi juga kota yang
kesejahteraan penghuninya semakin meningkat secara berkelanjutan.
Pemimpin yang memiliki tekad besar menjadikan Bogor menjadi kota yang
ramah dan berkarakter, karena sedari lahir sampai saat ini tinggal
dan berpenghidupan di Kota Bogor. Pemimpin yang memiliki kedekatan
dan dukungan para tokoh dan juga dengan khalayak akar rumput yang
memiliki kerinduan dan impian yang sama untuk membangun Bogor.
Inilah latar belakang yang
menjadi keputusan kami (Firman – Gartono), memutuskan untuk
mencalonkan diri sebagai kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota
Bogor, dengan visi: Menjadikan Bogor sebagai
Kota yang Aman, Tertib, dan Sejahtera.
Kota Bogor memiliki
vitalitas yang besar dari aspek letaknya yang strategis, lingkungan
alamnya yang indah, dan masyarakatnya yang berpikiran terbuka dan
maju. Merevitalisasi Kota Bogor merupakan agenda penting demi
generasi sekarang mau pun generasi berikutnya. Maka dari itu Kota
Bogor memerlukan kebersamaan dan kepedulian dari segenap penduduknya
untuk mewujudkan visi Bogor sebagai kota yang tidak saja indah dan
nyaman, tetapi juga aman, tertib, dan sejahtera . [] Visi
Misi: Membangun Kota Bogor Bersih, Tertib, Aman, dan Sejahtera
(Oleh Firman Sidik Halim dan Gartono)/Uddin Zainuddin