DR. Gartono, SH, MH
Lebih Jauh dengan DR. Gartono,
SH, MH,
Calon Wakil Walikota Bogor
GARTONO CENTER -- Gartono,
nama yang tak asing dalam jagat hukum di Bogor. Pengacara senior kelahiran
Bogor ini sejak mahasiswa hingga
sekarang terus berkutat dengan profesi
kepengacaraannya di Kota Hujan. Kini, Alumni Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Bogor tahun 1991 ini
menyalonkan diri dari jalur non partai politik (independen) sebagai calon Wakil Walikota Bogor berpasangan dengan Firman
Sidik Halim sebagai Calon Walikota Bogor dalam bursa Pemilihan Walikota Bogor pada 14
September 2013 mendatang. Apa saja yang sudah diperbuat Gartono untuk kemajuan hukum di Kota
Bogor selama ini? Berikut ini pemikiran, riwayat, dan kinerja Gartono.
DR. Gartono, SH, MH dilahirkan di kota Bogor, 11 April 1965, merupakan anak pasangan HR. Kunrachmat dan Hj Hudjenah. Sebagai sorang advokat, Gartono menyukai slogan tentang pendobrakan, perjuangan dan penegakan keadilan. Tidak aneh, sebab ia sudah lama malang melintang di dunia kepengacaraan dan pergerakan. Gartono pernah satu kantor dengan advokat ternama, HM Dault dan Muchtar Pakpahan.
Ia juga
bergaul dengan tokoh-tokoh garis keras seperti almarhum Prof. Deliar Noer dan
Letjen (purn) HR Dharsono, H Ali Sadikin dan Hariman Siregar.
Gartono
menamatkan SD dan SMP di Bogor, tetapi menamatkan SLTA di SMA
Muhammadiyah Pekalongan, tetapi lulus di SMA PGRI Kendal, Jawa Tengah. Meskipun
pada awalnya bercita-cita menjadi wartawan, tetapi guratan nasib membawanya
kuliah selama tujuh tahun di Fakultas Hukum Universitas Pakuan yang
diselesaikannya pada tahun 1991 dengan predikat wisudawan terbaik. Ia
menyelesaikan pasca sarjana (S2) di UNTAG Jakarta dengan IPK tertinggi.
Sekarang menjalani proses pendidikan Strata 3 di universitas yang sama.
Berdasarkan prinsip primus inter pares, maka rekan-rekannya sesama pengacara
memercayai Gartono sebagai Sekjen Bogor Lawyer Club (BLC) pada tahun 2000.
Saat kuliah,
Gartono adalah seorang aktivis pergerakan mahasiswa yang tidak pernah surut
semangatnya. Tahun 1987-1989, Gartono terpilih sebagai Ketua Umum Senat
Mahasiswa FH UNPAK. Satu tahun kemudian, ia menduduki posisi sebagai Presidium
Badan Kontak Mahasiswa se-Jawa Barat dan Koordinator Presidium Senat Mahasiswa
UNPAK.
Gartono bersama TIM Suksesnya bertemu Rektor UNPAK Prof. Rubini Atmawidjaja, Ph.D, M.Sc. Ir, Selasa (30/7). Sebagai Rektor, Rubini bangga dengan Gartono yang selalu ingat dengan almamaternya.
Minat
Gartono sangat luas, termasuk dalam bidang olahraga. Bahkan penggemar musik
country ini tidak setengah-setengah dalam menekuni cabang olahraga pencak
silat. Terbukti, ia pernah menjadi juara II Lomba Pencak Silat Kelas A se-Bogor
tahun 1981. Olahraga renang dan lari pagi merupakan aktivitas yang dijalaninya
dengan rutin.
Karakter yang terbuka dan pemberani, sedikit banyak dipengaruhi oleh Bung Karno dan Jenderal Soedirman yang dikaguminya.
Karakter yang terbuka dan pemberani, sedikit banyak dipengaruhi oleh Bung Karno dan Jenderal Soedirman yang dikaguminya.
Banyak hal
yang telah dilakukan Gartono bagi Kota Bogor. Ia aktif memantau kinerja
birokrat yang diindikasikan terlibat dalam korupsi dengan mendirikan Bogor
Corruption Watch (1999). Ia juga melakukan pembelaan terhadap masyarakat miskin
melalui LBH Merdeka sejak tahun 1991 yang didirikannya bersama Eggy Sudjana dan
Dedi Ekadibrata (mantan tapol). Pada tahun 1998, ketika pengaruh Orba masih
kuat mencengkeram, dengan berani Gartono mencalonkan diri sebagai Bupati Bogor
bersaing dengan Kolonel Agus Utara Effendy. Pada tahun 2002, Gartono melakukan
gugatan class action terhadap Menag RI Said Aqil Husein Al Munawar sehingga ia
dijuluki sebagai Pendekar situs Batutulis. Berdasarkan sepak terjangnya tidak
heran bilamana pada tahun 2008 Gartono mendapat apresiasi dari koran Jurnal
Bogor dengan anugerah Jurnal Bogor Award.
Gartono
sangat mencintai keberadaan Kebun Raya Bogor sebagai ikon kota hujan. Gartono
sangat terkesan dengan keindahan dan keasrian Kota Bogor yang sangat klasik
seperti pada tahun 1970-an. Kenangan masa kecilnya mengingatkan, di kiri kanan
jalan protokol Kota Bogor dipenuhi pohon kenari sebagai peneduh jalan. Namun,
sebagai warga Bogor, ia menyayangkan mental masyarakat Bogor yang sangat
individualis sehingga dengan mudah ditekan penguasa.
Suami dari
Ir. Safni ini berharap Kota Bogor bisa dijadikan kota wisata sejarah dan religi
di samping wisata belanja. Selain itu, melihat sarana – prasarana dan SDM yang
tersedia, Kota Bogor juga berpotensi untuk menjadi kota pelajar dan mahasiswa.
Kunci untuk itu, terletak pada bagaimana kebijakan pengelola Kota Bogor, Pemkot
dan DPRD. Mereka harus memiliki rasa cinta pada Bogor dan tidak hanya mencari
kekayaan melalui jabatan yang diembannya.
Pilkada Tanpa Suap
Menurut
Garnoto, pemimpin dalam setiap komunitas senantiasa diperlukan keberadaannya.
Pemimpin memiliki makna positif yakni seseorang yang mempunyai kelebihan
(shidiq, amanah, fatonah dan tabligh) dan menjadi suri tauladan yang dapat
diikuti oleh masyarakat yang dipimpinnya. Dalam konsep demokrasi, rekrutmen dan
seleksi kepemimpinan dilakukan melalui pemilihan umum. Konsep kepemimpinan di
Indonesia bobotnya semakin meningkat secara hierarkis, seperti RT untuk memimpin
sekitar 200 orang, RW 1000 orang. Sementara Walikota Bogor adalah pemimpin untuk memimpin sekitar 1 juta warga Bogor.
Memilih
walkota dalam pilkada sama hakekatnya dengan memilih pemimpin dalam skup kecil
seperti RT. Di dalam proses pemilihan baik dalam skup kecil maupun besar, harus
dihindari praktik jual beli suara. Pemilihan calon walikota yang terpilih dengan jalan
membeli suara bukanlah pemimpin sejati. Karena dia adalah penguasa atau penyuap
yang keberadaannya dimodali oleh sponsor atau penyuap – cukong. Akibatnya
kebijakan yang diputuskan walikota - yang merupakan produk politik dengan
konsekuensi hukum - akan menguntungkan bagi dirinya sendiri, kelompoknya, para
cukong (sponsor) kampanye dan para pelobi oportunis yang mencari kesempatan.
“Kepentingan masyarakat menjadi urutan kesekian”. Fenomena ini tampak jelas
dalam konfigurasi dan perilaku kekuasaan Orde Baru dan Rezim Reformasi sekarang
baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
Kejadian
tersebut jika terjadi pada sebuah pilkada seperti Pilwalkot 2013 Bogor akan memakan biaya besar dan hanya
menghasilkan penguasa. Akibatnya, sulit melaksanakan good governance. Dengan
berhasil memilih pemimpin melalui pilkada secara jujur dan
adil tanpa suap, maka pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan Pancasila dan UUD '45.
Itulah yang mewarnai visi misi Gartono dalam pencalonan dirinya sebagai calon Pemimpin yang berpasangan dengan Firman Halim pada Pilwalkot Bogor 14 September 2013 mendatang. Banyak masyarakat yang merindukan pemimpin berkarakter seperti ini. Ini terbukti dengan spanduk kampanye yang terpasang di rumah-rumah para simpatisannya bertuliskan: "Kami Rindu Pemimpin Sederhana yang Melayani Warga Kota." Maksud pemimpin itu adalah pasangan Firman - Gartono dengan tagline FIGUR BOGOR (Firman Gartono Untuk Masyarakat Bogor). [] Uddin Zainuddin, Sumber Profil Indonesia
Itulah yang mewarnai visi misi Gartono dalam pencalonan dirinya sebagai calon Pemimpin yang berpasangan dengan Firman Halim pada Pilwalkot Bogor 14 September 2013 mendatang. Banyak masyarakat yang merindukan pemimpin berkarakter seperti ini. Ini terbukti dengan spanduk kampanye yang terpasang di rumah-rumah para simpatisannya bertuliskan: "Kami Rindu Pemimpin Sederhana yang Melayani Warga Kota." Maksud pemimpin itu adalah pasangan Firman - Gartono dengan tagline FIGUR BOGOR (Firman Gartono Untuk Masyarakat Bogor). [] Uddin Zainuddin, Sumber Profil Indonesia
Biodata:
Nama
: Gartono, SH,
MH, DR (ip)
Tempat tanggal lahir : Kota Bogor, 11 April 1965
Tempat tanggal lahir : Kota Bogor, 11 April 1965
Pendidikan
:
1. SD Empang III Bogor
2. SMP Negeri I Bogor
3. SMA Muhammadiyah Pekalongan/SMA PGRI Kendal
4. Fakultas Hukum UNPAK
5. Pasca Sarjana UNTAG Jakarta
6. Doktor UNTAG Jakarta
1. SD Empang III Bogor
2. SMP Negeri I Bogor
3. SMA Muhammadiyah Pekalongan/SMA PGRI Kendal
4. Fakultas Hukum UNPAK
5. Pasca Sarjana UNTAG Jakarta
6. Doktor UNTAG Jakarta
Pekerjaan
: Advokat
Organisasi :
1. Ketua DPP IKADIN 2007 – 2012
2. Ketua Dewan Kehormatan DPC IKADIN Kab. Bogor
3. Ketua Peradi Bogor Raya 2009-2012
4. Sekjen MPS Gerakan Rakyat Marhaen
5. Sekjen Komnas Pilkada Independen 2007
6. Ketua Umum Senat Mahasiswa UNPAK 1987-1989
7. Presidium Badan Kontak Senat Mahasiswa Jawa Barat 1989
Organisasi :
1. Ketua DPP IKADIN 2007 – 2012
2. Ketua Dewan Kehormatan DPC IKADIN Kab. Bogor
3. Ketua Peradi Bogor Raya 2009-2012
4. Sekjen MPS Gerakan Rakyat Marhaen
5. Sekjen Komnas Pilkada Independen 2007
6. Ketua Umum Senat Mahasiswa UNPAK 1987-1989
7. Presidium Badan Kontak Senat Mahasiswa Jawa Barat 1989
Riwayat perjuangan :
1. Melakukan Aksi-aksi Pembelaan terhadap Petani Cimacam,
Korban Lapangan Golf pada tahun (1989-1992)
2. Melakukan Aksi-aksi Pembelaan terhadap Korban Waduk
Kedungombo pada tahun (1988-1990)
3. Melakukan Aksi-aksi Pembelaan terhadap Petani Rancamaya,
Korban Lapangan Golf pada tahun (1989-1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar